UDIN SEDUNIA

Nama aslinya adalah Sualuddin.Alamat RT.01 Gubuk jalin, desa montong gamang, kec Kopang lombok tengah - NTB. Sekarang dia study di STKIP Hamzanwadi Selong

Minat: nyanyi, cipta lagu, joking

Film Favorit: Avatar, Death race, Spiderman

Musik Favorit: Hip hop, Dangdut, Pop, Rock

Franky Hubert Sahilatua

Dunia entertainment tanah air kembali dirundung duka, salah satu penyanyi senior Franky Sahilatua kini telah meninggal dunia. Pria pelantun Perahu Retak itu meninggal pada Rabu, pukul 15.15, dan direncanakan akan dibawa ke rumah duka yang berada di Kompleks Pelangi, Bintaro, Tangerang.  

Franky meninggal dunia pukul Rabu, (20/4/2011) di RS Medika Permata Hijau, Jakarta, sekira pukul 15.15. Saat ini jenazah almarhum masih berada di ruang jenazah rumah sakit. "Iya benar meninggal pukul 15.15 tadi. Sekarang masih di rumah sakit," ungkap istri Franky, Harwantiningrum sambil menangis saat dihubungi lewat telepon, Rabu (20/4/2011). Rencananya, jenazah pelantun Perahu Retak itu akan disemayamkan di rumah duka di Jalan WR Supratman 22 Kompleks Pelangi, Bintaro, Tangerang.


Franky Hubert Sahilatua (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 16 Agustus 1953 – meninggal di Jakarta, Indonesia, 20 April 2011 pada umur 57 tahun) adalah penyanyi balada asal Surabaya, Indonesia. Franky memiliki dua adiknya yaitu Jane Sahilatua dan Johnny Sahilatua.Namanya dikenal publik sejak paruh kedua dekade 1970-an, ketika ia berduet bersama adiknya, Jane Sahilatua, dengan nama Franky & Jane. Duet ini sempat menghasilkan lima belas album, semuanya di bawah Jackson Record.

Solo Album
* Balada Wagiman Tua (1982)
* Gadis Kebaya (1984)
* Anak Emas
* Lelaki dan Telaga
* Kemari
* Terminal (1993) bersama Iwan Fals
* Orang Pinggiran (1997) bersama Iwan Fals
* Menangis (1999) bersama Iwan Fals
* Perahu Retak (1995) bersama Emha Ainun Najib

Franky & Jane
* Senja Indah di Pantai (1975)
* Kembalilah (1975)
* Balada Ali Topan (1976)
* Musim Bunga (1978)
* Kepada Angin dan Burung-burung (1978)
* Dan Ketuk Semua Pintu (1979)
* Panen Telah Datang (1980)
* Siti Julaika (1982)
* Di Ladang Bunga (1983)
* Rumah Kecil, Pinggir Sungai (1984)
* Biarkan Hujan (1986)
* Langit Hitam (1990)
* Perjalanan/Bis Kota (versi baru) (1991)
* Potret (1992)
* Lelaki dan Rembulan (1993).

Franky, Jane & Johnny
* Menyambut Musim Petik (1985)

Album Lain
* Kita Semua Sama (1989) - bersama Jane Sahilatua, Nur Afni Octavia, Vonny Sumlang, Utha Likumahuwa, Gito Rollies, Farid Harja, La Storia
    * 1989 - Album Rumpies berjudul "Nurlela", lagu "Malu" karya Denda Sukma.



Katon Bagaskara

lahir di Magelang, Jawa Tengah, 14 Juni 1966 selain menjadi vokalis grup band KLa Project, Katon juga mengeluarkan album solo dan album trio bersama kedua saudaranya, Andre Manika dan Nugie. Tak hanya menyanyi, Katon pun menciptakan lagu.

Terlahir dengan nama Ignatius Bagaskoro Katon. Sejak kecil telah menunjukkan bakat seni dan sangat menyukai puisi. Dukungan sang ibulah yang terus mendorongnya untuk mengembangkan bakatnya tersebut. Lagu pertama diciptakan saat masih kelas IV SD. Lagu tersebut diciptakan untuk mengenang kebersamaan dengan sang kakek yang telah tiada. Katon menciptakan lagu tersebut dengan piano kayu kecil.
belajar gitar dari kakaknya Andre Manika. Sejak itu, Katon berlatih dan mulai menciptakan lagu dengan gitarnya, secara otodidak.

Bercita-cita menjadi diplomat. Sayangnya situasi dan kondisi memaksanya untuk bekerja. Tahun 1987, Katon bekerja sebagai cabin crew di perusahaan penerbangan Garuda Indonesia. Jiwa seni yang ada dalam dirinya tak begitu saja bisa diredam. Akhirnya tahun 1988, bersama teman-temannya, Lilo, Adi, dan Ari, Katon membentuk grup musik KLa Project.

Berbekal uang tabungan, mereka merekam sample lagu “Tentang Kita”. Lagu tersebut disukai oleh produser dan menjadi hit. Album pertama bertajuk “KLa Project” dirilis tahun 1988. Sampai tahun 1999, Kla Project telah mengeluarkan 8 album dan 2 buah album kompilasi lagu-lagu terbaik mereka. Ditambah 1 album “New Chapter” yang dirilis tahun 2004 dengan bendera “NuKLa”. Eksistensi KLa Project selama hampir dua dekade sangat dipengaruhi oleh lirik dan untaian kata-kata puitis nan sarat makna. Kreasi KLa Project dalam menciptakan lirik dan lagu melahirkan nuansa baru dalam dunia musik pop tanah air. Akhir tahun 2008, KLa Project yang kembali menelurkan mini album bertajuk KLa Returns. Album ini semacam momentum kembalinya KLa Project ke blantika musik Indonesia seiring dengan kembalinya Lilo Radjadin, gitaris KLa yang diberitakan sempat keluar dari formasi KLa Project di tahun 2001 yang lalu.

Untuk solo kariernya, Katon telah mengeluarkan 5 buah album solo, 1 album kompilasi ditambah lagi dengan album terbaru ‘Lovaholic~28′ yang telah dirilis Desember 2007 yang lalu. Bersama kakak kandungnya, Andre Manika; dan adik kandungnya Nugie, mereka bertiga juga telah mengeluarkan album trio berkonsep humanis-religius dalam balutan musik yang menjadi style mereka masing-masing selama ini, yaitu britpop, modern-rock dan klasik berjudul KIDUNG CINTA.

Karier bermusiknya juga membawa Katon mencoba menjadi produser musik. Penyanyi yang diproduserinya adalah Nugie, sebanyak tiga buah album (Bumi, Air, dan Udara). Tidak hanya menjadi produser, Katon pun pernah menjadi penata vokal dan juga memberikan lagu-lagunya untuk dinyanyikan oleh penyanyi lain.

Katon Bagaskara menikah dengan Ira Wibowo tanggal 28 Oktober 1996. Sebelum menikahi Ira, Katon pernah menikah. Dari pernikahan pertamannya, Katon dikaruniai seorang putri bernama Chika Putri Bagaskara (lahir 9 Juni 1993). Sedangkan pernikahannya dengan Ira dikaruniai dua anak, Andhika Radya Bagaskara (lahir 28 Agustus 1997), dan Mario Arya Bagaskara (lahir 28 Agustus 2002)

D'Bagindas

Sebuah band Indonesia yang beranggotakan Dian Purnama atau Tile, Dandy, Michael Christian atau Mike, dan Beny Rianto atau Bian. Band ini diawali dari ide Tile yang telah mendengar lagu ciptaan Mike yang dianggapnya brilian. Oleh karena ini, keduanya mengajak Dandy untuk membentuk band baru, meski harus beralih dari band beraliran metal ke pop melayu.

Mike, yang mencipta lagu sekaligus menyanyi merasa menyerah dan mencoba mencari vokalis untuk band mereka. Dari sini, mereka menemukan Bian, pria asal Malang, yang didaulat sebagai vokalis dengan karakter vokal dangdut. Untuk album pertama mereka, D Bagindas menyiapkan 12 lagu, dengan lagu Apa Yang Terjadi yang diambil sebagai single pertama. Band ini mengusung dan menggabungkan beberapa aliran yaitu dangdut, keroncong, blues, dan country.

Video klip untuk single pertama mereka disutradarai oleh Abimael Gandy dengan setting rumah susun Tanah Abang.

Setelah sukses dengan single pertama, mereka pun merilis single kedua bertajuk Cinta. Dengan menonjolkan musik yang lebih slow, pengulangan beberapa kata, dan pengejaan, lagu ini pun laris diterima pasar. Beberapa lagu lain seperti Tak Seindah Malam Kemarin dan Kangen juga berasal dari ide dan pengalaman Mike, dan dihadirkan dengan aransemen simple dan bernapaskan Melayu kental.

Nama D Bagindas sendiri ditemukan dan akhirnya dipakai secara tidak sengaja. Pada awalnya, band ini bernama Violin. Nama D'Bagindas didapat dari salah seorang teman yang merubah folder lagu rekaman mereka dalam komputer dengan nama yang berarti raja ini.